Berita

Teladan, Keikhlasan, Dan Sinergi Merupakan Prinsip Berkhidmat Pesantren Muhammadiyah

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Bandung — H. Asep Purnama Bahtiar, S.Ag., M.Si., anggota Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, memberikan pencerahan berharga tentang prinsip-prinsip pengabdian di Pesantren Muhammadiyah, Senin, (14/10). Bertempat di ruang rapat ‘Aisyiyah Boarding School Bandung (ABS) kegiatan ini dihadiri oleh Asatidz dan Asatidzah. Tujuan acara ini dalam rangka  memperkuat komitmen dalam pengabdian dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendidik generasi muda dengan nilai-nilai Islam.

Dalam penyampaiannya, H. Asep Purnama Bahtiar menegaskan bahwa berkhidmat, atau mengabdi, bukanlah sekadar menjalankan tugas sehari-hari, melainkan merupakan bentuk pengabdian total yang didasari oleh keikhlasan. Berkhidmat di Pesantren Muhammadiyah memiliki dimensi yang lebih dalam, karena para pengabdi di pesantren tidak hanya berkewajiban menyampaikan ilmu agama, tetapi juga mendidik karakter santri sehingga mereka mampu menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Berkhidmat itu adalah bagian dari ibadah,” kata H. Asep dalam paparannya. “Kita harus menyadari bahwa pengabdian di pesantren adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus mendidik generasi Islam yang kuat.”

Baca Juga : Wujudkan Sekolah Unggul dan Berkemajuan, Kepala SMP dan SMA ABS Bandung Ikuti Diksuspala

Menurut beliau, salah satu kunci utama dalam berkhidmat adalah niat yang tulus. Pengabdian yang dijalankan tanpa pamrih, semata-mata karena Allah, akan membawa keberkahan, baik bagi diri sendiri, siswa, maupun bagi lembaga pendidikan itu sendiri. Pesantren Muhammadiyah diharapkan terus memegang teguh prinsip ini sebagai fondasi dalam mendidik para santri.

H. Asep juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidik, pengurus pesantren, dan masyarakat sekitar dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Menurut beliau, keberhasilan pendidikan di pesantren tidak bisa dicapai hanya melalui peran guru, tetapi memerlukan sinergi yang kuat dengan seluruh elemen yang ada di sekitar pesantren.

H. Asep Purnama Bahtiar, S.Ag., M.Si., anggota Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pesantren perlu memperkuat hubungan antara pesantren dan masyarakat. Pesantren Muhammadiyah tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan dan keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga eksistensi dan perkembangan lembaga ini,” jelas H. Asep.

Pesantren Muhammadiyah, lanjutnya, memiliki misi untuk melahirkan generasi Muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan memiliki kepekaan sosial. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terus bekerja sama dalam memajukan lembaga pendidikan ini agar menjadi pusat pembinaan umat yang berkualitas.

Di samping itu, H. Asep Purnama Bahtiar menekankan bahwa setiap aspek pengabdian di pesantren harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai Islam. “Segala hal yang kita lakukan di lingkungan pesantren harus mencerminkan ajaran Islam,” tegas beliau. Hal ini tidak hanya berlaku dalam proses pembelajaran di kelas, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari antara guru, pengurus, dan santri. Etika, moral, dan akhlak yang baik harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah.

Baca Juga :  Dikdasmen-PNF Muhammadiyah Jawa Barat Gelar Asesmen Calon Kepala Sekolah dan Madrasah

Beliau menekankan bahwa dalam mendidik santri, pengurus dan guru harus selalu menjadi teladan. “Sebagai pendidik, kita tidak bisa hanya menyuruh, tetapi kita harus menunjukkan dengan contoh. Santri akan meniru apa yang kita lakukan, bukan hanya apa yang kita katakan,” ujar beliau.

Dengan pencerahan yang diberikan oleh H. Asep Purnama Bahtiar, diharapkan para Asatidz dan Asatidzah ‘Aisyiyah Boarding School Bandung  semakin termotivasi untuk terus berkhidmat dengan penuh keikhlasan. Pesantren Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam mencetak generasi Muslim yang berdaya saing global, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, pengabdian yang tulus dan kerja sama yang baik antara seluruh elemen sangat diperlukan agar pesantren dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi umat.

Melalui prinsip-prinsip yang disampaikan oleh H. Asep, pesantren Muhammadiyah diharapkan semakin kokoh dalam menjalankan misinya sebagai lembaga pendidikan yang memadukan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, serta mampu melahirkan generasi muda yang siap memimpin masa depan dengan karakter Islami yang kuat. (CM)

Kontributor: Fitma

Zephyrs

View Comments

Recent Posts

Gaungkan Ketahanan Iklim Tingkat Desa, MDMC dan LLHBP Launching Karang Tangguh

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Sumbawa – Dalam upaya memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap risiko bencana dan perubahan iklim, Program…

2 minggu ago

Buka Posko Mudikmu Aman, Lazismu dan PT. Paragon Technology and Innovation Berikan Layanan Prima Pemudik

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Jakarta - Lazismu dan PT. Paragon Technology and Innovation kembali membuka Posko Mudikmu Aman…

3 bulan ago

Momen Iedul Fitri, Refleksikan Ramadhan dengan Ketaqwaan dan Kesalehan Sosial

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Tengahtani  --  Perjalanan ibadah Bulan Ramadhan 1446 H telah berlalu, bulan Syawal 1446 H…

3 bulan ago

Dukung UMKM Indonesia, SUMU Usulkan Empat Kebijakan

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Yogyakarta - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Data…

3 bulan ago

Jangan Berhenti Beribadah, Pasca Ramadhan

Oleh : Kamal Hayat S Kom.I ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com  --  Waktu begitu cepat tak terasa 1 bulan…

3 bulan ago

Warga Muhammadiyah Kedawung Hadiri Shalat Idul Fitri 1446 H di Kompleks Perguruan Farmasi Muhammadiyah

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Kedawung --  Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kedawung melaksanakan shalat Idul Fitri di tahun 1446 Hijriah…

3 bulan ago