PK IMM Cakrabuana UMC Tutup Darul Arqam Dasar dengan Semangat Revitalisasi Trilogi IMM

0
97

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Cirebon, Jawa Barat — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cakrabuana Universitas Muhammadiyah Cirebon melakukan acara penutupan kegiatan perkaderan Darul Arqam Dasar dengan tema “Paradigma IMM: Mencetak Kaderisasi IMM Dalam Mewujudkan Trilogi IMM” pada Rabu (26/02/25) di Gedung Ir. H. Djuanda Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Cirebon. Darul Arqam Dasar merupakan suatu sistem perkaderan dasar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bertujuan melanjutkan usaha-usaha dari kader sebelumnya kepada kader berikutnya. PK IMM Cakrabuana Universitas Muhammadiyah Cirebon dalam kegiatan perkaderannya dilaksanakan pada 22-26 Februari 2025. Dengan segala rangkaian acara dilalui akhirnya sampai pada penghujung kegiatan yaitu acara penutupan. 

Acara penutupan kali ini dihadiri oleh sejumlah panitia beserta 42 kader muda, Ketua Pelaksana, Ketua Umum PK IMM Cakrabuana, Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Kab. Cirebon yang diwakili oleh Kabid RPK, dan dihadiri serta penutupan secara simbolis oleh Wakil Rektor III UMC yang diwakili oleh Kemahasiswaan UMC.

Baca Juga : IMM Cakrabuana Gelar Darul Arqam Dasar : Langkah Awal Membentuk Kader Berkarakter

Anisa Zahwa Aulia sebagai Ketua Pelaksana mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap panitia yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya demi kelancaran acara perkaderan. Tak luput mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang sangat antusias mengikuti perkaderan dari awal sampai akhir. “acara ini merupakan sebuah ajang silaturahmi kita sebagai kader IMM, revitalisasi trilogi IMM melalui materi-materi yang diberikan sehingga trilogi tidak hanya menjadi selogan semata, melainkan menjadi paradigma dan landasan yang kokoh dalam terwujudnya Intelektualitas, Religiusitas, dan Humanitas dalam setiap gerakan kader. Harapannya kepada kader yang baru terbentuk dapat mengaktualisasikan materi tersebut yang merupakan hasil manifestasi dari trilogi IMM dalam kehidupan para kader.”

Khoirunnasihin selaku Ketua Umum PK IMM Cakrabuana menyampaikan penegasan kepada para kader bahwa kegiatan perkaderan adalah awal langkah gerak kita sebagai mahasiswa untuk menyampaikan segala macam pemikiran kita. Identitas sebagai mahasiswa adalah golongan-golongan intelektual. Maka dari itu IMM ini adalah wadah penampung dan penyaluran ide mahasiswa sebagai agent of change.

Diki Ramadhan Ketua Bidang RPK PC IMM Kab. Cirebon dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedepannya akan banyak kader yang militan karena orang tua mereka adalah anak-anak dari para pengurus Muhammadiyah sehingga melahirkan tenaga-tenaga baru dalam pergerakan IMM. Atas pernyataan barusan yang disebutkan, Muhammadiyah dan IMM tidak menutup diri dari orang-orang dari luar Muhammadiyah. Namun, IMM tetap menerima bahkan membuka lebar gerbang kepada seluruh mahasiswa untuk bergabung dan ingin belajar di dalamnya apapun itu golongannya. “sekiranya IMM adalah wadah yang cocok bagi teman-teman yang ingin belajar dan berproses. Terbukti di Timur Indonesia bahwa anggota-anggota IMM terdiri dari orang-orang Non Muslim bahkan. Contohnya di Universitas Muhammadiyah Sorong, IMM yang merupakan notabene-nya adalah sebuah Ortom Muhammadiyah terkenal dengan background-nya yaitu Islam tidak menutup diri kepada mereka yang background-nya Non Muslim sehingga bagi mereka ini adalah wadah yang tepat untuk belajar dan berproses.” Dalam sambutan akhirnya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia yang telah mengerahkan tenaga dan waktunya untuk belajar dan berproses bagaimana membuat suatu acara yang terstrukur dan displin.

Baca Juga : Trilogi IMM dalam Aksi : Bakti Sosial untuk Wanita Lansia di Cirebon

Khozinulhuda dari Kemahasiswaan UMC juga turut menyampaikan selamat dan sukses kepada para kader untuk berdiaspora dalam IMM. Sekaligus mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah Ikhlas menggelarkan acara DAD ini dari awal sampai akhir sehingga perkaderan dapat berjalan dengan baik dan semestinya. Di akhir, Khozin menyampaikan sedikit cerita-cerita intelektualitas Muhammadiyah. Dimulai dengan KH. Ahmad Dahlan merubah posisi kiblat Majid Gedhe Kauman Yogyakarta. Pada awalnya itu adalah hal kontroversial yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan, namun setelah diteliti apa yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan adalah hal yang benar. Jadi, Khozin berpendapat bahwa orang-orang Muhammadiyah adalah orang-orang yang berintelektual dan diharapkan para kader ini nantinya menjadi orang-orang yang berguna karena nilai intelektualnya.

Tibalah sesi akhir dari penutupan Darul Arqam Dasar yaitu penutupan secara simbolis dan penyerahan penilaian kader dari instruktur kepada panitia Darul Arqam Dasar. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan para kader beserta panitia. (CM)

Pewarta: Ulil Albab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini