Momen Iedul Fitri, Refleksikan Ramadhan dengan Ketaqwaan dan Kesalehan Sosial

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Tengahtani  —  Perjalanan ibadah Bulan Ramadhan 1446 H telah berlalu, bulan Syawal 1446 H pun hadir. Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin (31/03/25). Ratusan jamaah dari unsur pimpinan cabang, anggota, simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat sekitar mendatangi lokasi shalat Iedul Fitri.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)  Tengahtani, melaksanakan shalat Idul Fitri 1446 H di Lapangan Pusaka Desa Kalibaru Kec. Tengahtani Kabupaten Cirebon dengan imam dan Didin Ahidin, S.Si.,M.Farm.,Apt., Wakil Ketua PDM Kab. Cirebon Bidang Dikdasmen & PNF, mengangkat tema “Taqwa Dan Kesalehan Sosial”.

“Baru saja kita telah melaksanakan satu ibadah yang merupakan bukti Keimanan dan ketundukan kita kepada Alloh, kita laksanakan selama 1 bulan lamanya, Ibadah tersebut adalah Ibadah Puasa Ramadhan,” ungkapnya.

Menurutnya, tujuan Akhir dari diwajibkannya Ibadah kepada kita adalah La’allakum tattaquun yaitu agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa, seperti yang diungkap dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

Orang yang bertaqwa kepada Allah adalah orang yang dalam kehidupannya tunduk dan taat terhadap aturan-aturan Allah, baik Aturan yang berupa perintah maupun aturan yang berupa larangan Allah, dan ini merupakan refleksi dari Ibadah Puasa Ramadhan yang kita lakukan selama 1 bulan.

Selama 1 bulan penuh kita dididik dan dilatih untuk menjadi pribadi-pribadi yang tunduk terhadap aturan, kita tidak boleh makan, minum, qoitus dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Kita juga dididik untuk menjaga mulut kita dari perbuatan dosa ; ghibah, dusta, berkata kotor yang dapat merusak pahala ibadah puasa kita. Semuanya itu akan berdampak kepada diri kita menjadi pribadi-pribadi yang taat kepada aturan-aturan Allah (Taqwa).

Ciri orang yang bertaqwa akan tercermin dalam tingkah lakunya sehari-hari, baik dalam pekerjaannya, perniagaannya, dia tidak akan berani melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan Allah.

“Dipekerjaannya dia tidak akan berani melakukan Korupsi, diperniagaannya dia tidak akan berani berbuat Curang terhadap pembeli, dalam kehidupannya dia tidak akan berbuat prilaku yang merugikan masyarakat, tapi Justru sebaliknya dia akan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain, berbuat jujur, senantiasa menolong orang lain yang membutuhkan, itulah ciri-ciri orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh,”lanjutnya.

Bertaqwa kepada Allah bukan hanya pribadi yang memperhatikan hubungan baiknya dengan Allah (Hablum Minalloh) tapi juga sangat memperhatikan hubungan baiknya dengan sesama manusia (Hablum minannaas).

“Orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh adalah orang-orang yang seantiasa menjaga kesalehan sosialnya di masyarakat, dia gemar berinfak, bersedekah diwaktu lapang maupun sempit, dia gemar membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Orang-orang yang bertaqwa kepada Allah senantiasa bisa mengendalikan amarahnya, bukan pemarah, serta orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh adalah orang-orang yang senatiasa memaafkan kesalahan orang lain,” pungkasnya.

Pada momen Iedul Fitri ini, Didin mengajak para jamaah untuk saling mengikhlaskan, saling memaafkan atas segala khilaf maupun dosa yang pernah dilakukan maupun dirasakan. (CM)

Pewarta : Yayan N.