Kajian Ramadhan PCM Sumber: Meneladani Semangat Perang Badar untuk Tetap Produktif di Bulan Suci Ramadhan

1
64

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, Cirebon – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sumber mengadakan kajian rutin akhir pekan Ramadhan di Masjid Mujahidin (Ahad, 9 Maret 2025) dengan tema “Tetap Produktif di Bulan Ramadhan”.

Ramadhan mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang memperhatikan, mendengarkan, dan hadir untuk orang lain. Dengan semangat ini, Ramadhan dijadikan sebagai momentum untuk memperbanyak amal baik, mempererat tali silaturahmi, dan menebar manfaat bagi sesama.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, PCM Sumber mengadakan kajian rutin akhir pekan Ramadhan  dengan narasumbernya yaitu Assoc. Prof. Dr. Arief Hidayat Afendi, S.Hi., M.Ag (Wakil Ketua PDM Kab. Cirebon). Kajian ini dihadiri oleh beberapa warga Muhammadiyah yang tinggal di komplek PCM Sumber beserta beberapa kader IMM yang sangat antusias ikut menyimak kajian beliau.

Dalam kajiannya, beliau menyampaikan kepada jemaah tentang semangat yang luar biasa dari kaum muslimin ketika terjadinya Perang Badar. Menurut riwayat, perang tersebut terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Kejadian tersebut beliau ceritakan kepada jemaah untuk mengingat kembali perlawanan dan semangat kaum muslimin melawan orang-orang kafir.

Ketika itu nabi bersama para sahabat berjumlah 313 orang melawan 1000 orang. Kira-kira satu orang muslim melawan 3 orang kafir. Sungguh luar biasa perjuangan kaum muslimin itu. Dengan semangat yang berkobar dan tawakal penuh kepada Allah SWT mereka mendapatkan kemenangan yang membuat kaum muslimin disegani oleh orang-orang kafir.

Pada saat kita mengulas kembali kisah-kisah Rasulullah bersama dengan para sahabatnya, seringkali membangkitkan gairah kita untuk menyebarkan dakwah Islam. Dari kisah diatas kita mendapatkan hikmah yang luar biasa. Kita membayangkan bagaimana keadaan perang yang menurut kita di zaman yang aman dan damai ini perang itu sangatlah mengerikan. Bahkan kalau kita lihat perang tersebut terjadi di jazirah arab sana yang dominan tempatnya adalah gurun pasir yang luas dan sangat panas.

Apalagi melakukan perang di bulan Ramadhan yang arti dari Ramadhan tersebut tidak lain adalah musim kemarau. Semangat dan tawakal Rasulullah dan para sahabatnya sangat cukup untuk direnungkan. Kita kaum muslimin yang hidup di zaman ini tidak lah sepantasnya untuk tidak bersemangat ketika berpuasa di bulan Ramadhan. Jadikanlah Bulan Ramadhan ini sebagai latihan kita untuk selalu produktif. Melakukan kegiatan yang sekiranya bisa bermanfaat untuk hasil yang baik bagi diri sendiri dan orang-orang sekitar. Jangan jadikan Ramadhan ini sebagai alasan untuk kita bermalas-malasan.

Ketika kajian telah selesai digelar dilanjutkan dengan buka bersama di Masjidi Mujahidin bersama para jemaah. Buka bersama ini merupakan wujud kita untuk saling mengasihi satu sama lain.(CM)

Pewarta: Ulil Albab

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini