Jamaah Tani Muhammadiyah Bangun Kolaborasi Pertanian Organik Berkelanjutan

0
278
foto : muhammadiyah.or.id

ghostwhite-elephant-104947.hostingersite.com, MAJALENGKA — Dalam sebuah saresehan yang dihelat di Balai Desa Lengkong Wetan, Majalengka pada Sabtu (11/5), Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) bersama Lazismu Jawa Barat menyepakati langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pertanian organik dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Dengan menghimpun pemikiran para ahli dan pemangku kepentingan pertanian, pertemuan tersebut menjadi momentum diskusi penting bagi pengembangan pertanian yang ramah lingkungan dan mengedepankan kesejahteraan petani.

Ketua Jatam Pusat, Hadi Sutrisno menuturkan bahwa jihad petani dalam memproduksi komoditas pangan yang halal dan thayyib merupakan fokus utama dari JATAM saat ini.

Baca Juga : Jama’ah Tani Muhammadiyah dan Koperasi Jatam Klaten Tanam Pepaya Hawai

“Pembentukan JATAM menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kekuatan tawar petani, akses terhadap informasi dan teknologi pertanian, serta memperjuangkan kepentingan bersama dalam kebijakan pertanian,” ungkap Hadi

Sejalan dengan Dewan Pakar MPM PP Muhammadiyah, Syafi’i Latuconsina yang menekankan pentingnya pengembangan pertanian organik untuk mendukung fokus utama JATAM tersebut.

“Salah satu tantangan adalah penggunaan pupuk kimia berlebihan, yang dapat merusak kualitas tanah. Kami mengadvokasi penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas pertanian,” terang Syafii

Sementara itu, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Majalengka, Rahman Hakim mengatakan bahwa pemberdayaan petani secara kolaboratif saat ini memiliki urgensi tersendiri.

Baca Juga : Lazismu Jabar Goes To Campus, Ajak Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Gerakan Filantropi

“Pertemuan produktif seperti ini diperlukan untuk mendukung program Tani Bangkit. Kolaborasi antara MPM pusat, MPM Jawa Barat, dan MPM PDM Majalengka sangat penting untuk menjalankan program-program pemberdayaan petani, seperti Jamaah Tani Muhammadiyah,” tutur Rahman.

Diskusi tersebut mencapai kesepakatan untuk menciptakan kolaborasi antara Lazismu Jawa Barat dan JATAM di Majalengka, dengan fokus pada proyek strategis seperti kegiatan Tani Bangkit.

Kolaborasi antara JATAM dan Lazismu di Majalengka bukan hanya tentang pembentukan demplot pertanian organik, tetapi juga tentang semangat kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah dalam pertanian.

Baca Juga : Kuatkan Cabang dan Ranting serta Masjid Muhammadiyah Dengan Kembangkan Ekonomi

Perwakilan dari kelompok Kuwu Lengkong Wetan, Enda Sukandi menuturkan bahwa mereka berharap dapat memperkuat kekuatan tawar petani, meningkatkan akses terhadap teknologi pertanian yang lebih baik, dan memperjuangkan kepentingan bersama dalam kebijakan pertanian.

“Dengan kolaborasi antara Lazismu dan JATAM, kami berharap dapat menghasilkan model pertanian yang berkelanjutan dan dapat diterapkan di tempat lain,” tutup Enda. (CM)

Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini